Dok - Pribadi |
Ketika saya kecil saya hanya mencintai keluarga
besar saya. Saya tidak hanya mencintai, keluarga besar saya juga sangat
mencintai saya. Itulah cinta tulus yang penah saya beri dan dapatkan dari
keluarga saya. Bahkan cinta itu selalu ada dan terus tumbuh sampai sekarangi
dan akan terus bertambah selamanya.
Sekarang saya sudah tumbuh menjadi seorang remaja
dan sudah bisa dibilang dewasa. Saya tidak hanya mencintai keluarga saya. Cinta
saya mulai terbagi – bagi karena kaki saya sudah tidak hanya melangkah di
sekitar rumah. Kaki saya membawa ke tempat – tempat yang layak saya tinggal dan
mendapatkan ilmu.
Disaat itulah saya meninggalkan cinta tulus yang
datang dari keluarga dan mulai mengenal cinta lain. Cinta karena tertarik ke
seseorang yang beda jenis kelaminnya dengan saya. cinta yang ini beda dengan
cinta ke keluarga. Cinta yang ini banyak ketidak pastiannya.
Bagi saya, mencintai itu menjadi yang terbaik untuk
orang lain. Ketika balasan dari orang lain adalah kekecewaan berarti mungkin
menurut mereka saya pantas rasakan kecewa itu. Tidak hanya kecewa saya pernah
berada di posisi dimana kata sayang itu dibagi – bagikan untuk cewek lain.
Rasanya benar – benar tidak ingin bernafas karena terlalu sesak.
Berulang – ulang kali dada saya dibuat sesak. Itu
tidak membuat saya harus menutup dunia cinta itu. Kata sebagian orang kalau
gagal coba lagi sampai kau dapatkan yang kau cari. Dan saya masih mencoba.
Banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan.
Tidak hanya soal setia, dan menjaga kepercayaan.
Sekarang saya berada di level tinggi. Level yang harus berpikir dulu sebelum
bertindak. Level yang mengajarkan saya harus bertahan ketika sudah tidak ada
lagi kepercayaan itu. Level yang buat hati ini selalu bergumul untuk menjadi
yang terbaik dan mendapat yang tebaik.
Kata Mario Teguh “ sifat baik pasti akan mendapat
dan membuat cintanya baik pula. Saya ingin mendapatkan cinta yang baik maka
dari itu saya harus baik. Apapun yang terjadi kedepan saya tidak pernah tahu.
Apa kah akan menyesak dada lagi atau akan menjadi cinta keluarga yang Tulus ?????
Yang pasti saya disini masih berani mencoba dan
terkadang berpikir ”seandainya kalau saya gagal mencintai lagi barangkali saya
tidak pantas untuk dicinta”. Hahahahahahhhahahaha………
Cinta seeeee satu kata sejuta rasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar