Minggu, 17 Mei 2015

Cinta Satu Kata Sejuta Rasa


Dok - Pribadi
Ketika saya kecil saya hanya mencintai keluarga besar saya. Saya tidak hanya mencintai, keluarga besar saya juga sangat mencintai saya. Itulah cinta tulus yang penah saya beri dan dapatkan dari keluarga saya. Bahkan cinta itu selalu ada dan terus tumbuh sampai sekarangi dan akan terus bertambah selamanya.

Sekarang saya sudah tumbuh menjadi seorang remaja dan sudah bisa dibilang dewasa. Saya tidak hanya mencintai keluarga saya. Cinta saya mulai terbagi – bagi karena kaki saya sudah tidak hanya melangkah di sekitar rumah. Kaki saya membawa ke tempat – tempat yang layak saya tinggal dan mendapatkan ilmu.

Disaat itulah saya meninggalkan cinta tulus yang datang dari keluarga dan mulai mengenal cinta lain. Cinta karena tertarik ke seseorang yang beda jenis kelaminnya dengan saya. cinta yang ini beda dengan cinta ke keluarga. Cinta yang ini banyak ketidak pastiannya.

Ketika saya masuk dunia cinta yang lain,  barulah saya terbangun dari mimpi, oooooo… tolong ternyata ada cinta palsu. Cinta yang bisa berkhianat. Cinta yang mampu buat saya sakit hati. Cinta yang bisa membuat kita gegana (gelisa, galau, merana). Tapi itulah dunia penuh dengan sandiwara.

Bagi saya, mencintai itu menjadi yang terbaik untuk orang lain. Ketika balasan dari orang lain adalah kekecewaan berarti mungkin menurut mereka saya pantas rasakan kecewa itu. Tidak hanya kecewa saya pernah berada di posisi dimana kata sayang itu dibagi – bagikan untuk cewek lain. Rasanya benar – benar tidak ingin bernafas karena terlalu sesak.

Berulang – ulang kali dada saya dibuat sesak. Itu tidak membuat saya harus menutup dunia cinta itu. Kata sebagian orang kalau gagal coba lagi sampai kau dapatkan yang kau cari. Dan saya masih mencoba. Banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan.

Tidak hanya soal setia, dan menjaga kepercayaan. Sekarang saya berada di level tinggi. Level yang harus berpikir dulu sebelum bertindak. Level yang mengajarkan saya harus bertahan ketika sudah tidak ada lagi kepercayaan itu. Level yang buat hati ini selalu bergumul untuk menjadi yang terbaik dan mendapat yang tebaik.

Kata Mario Teguh “ sifat baik pasti akan mendapat dan membuat cintanya baik pula. Saya ingin mendapatkan cinta yang baik maka dari itu saya harus baik. Apapun yang terjadi kedepan saya tidak pernah tahu. Apa kah akan menyesak dada lagi atau akan menjadi cinta keluarga yang Tulus ?????

Yang pasti saya disini masih berani mencoba dan terkadang berpikir ”seandainya kalau saya gagal mencintai lagi barangkali saya tidak pantas untuk dicinta”. Hahahahahahhhahahaha………
Cinta seeeee satu kata sejuta rasa.     







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Wanita bijak seperti angsa diatas air. Anggun namun tetap bekerja. Tetap tegar meski terluka. Jika anda ingin dicinta, mencintalah dan jadilah orang yang pantas dicinta," Mario Teguh.